Buktikan Nyali Anda di Atas Rata-Rata

MTB

Enduro Tanah Bumbu Race and Fun 2019

ADA Even Sepeda yang beda dengan biasa di pertengahan Juli nanti dan rugi bila dilewatkan, tepatnya 14 Juli mendatang, yakni Enduro Tanah Bumbu Race and Fun 2019 Batulicin.

Event ini memang berbeda dan pertama di tanah Borneo dengan panjang lintasan kurang lebih 15 km yang terdiri dari 4 stage di lokasi wisata Gunung Mayang Dream Park, kurang lebih 5 km dari pusat kota Batulicin, Tanah Bumbu.

Even yang digelar Tracx dan beberapa komunitas sepeda lainnya di Tanah Bumbu dalam rangka ulang tahun Bhayangkara ke-73 ini memang sesuatu gelaran perdana di Kalimantan. Panitia kali ini mencoba memberi warna baru di dunia persepedaan meskipun enduro sebenarnya sudah sangat hit di pulau Jawa bahkan internasional.

“Dengan menyatukan antara kompetisi dan adventure semoga dapat mengasah potensi bibit-bibit muda memperpadat jam terbang, menumbuhkan rider-rider mandiri dan disiplin agar mereka mampu bersaing ditingkat yang lebih tinggi,” ungkap Musripin, Ketua Pelaksana Enduro Tanah Bumbu 2019.

Namun menurut Musripin, even ini tetap merangkul para penghoby , penikmat , penggila agar juga bisa menikmati sensasi petualangan yang berbeda. Saling berbagi pengalaman antara rider pemula dan para senior.

MTB Enduro adalah penggabungan dari Downhill dan MTB XC, meliputi track turunan, tanjakan dan pedaling yang terdiri dari beberapa etape (stage) dan pemenangnya adalah goweser yang berhasil mengumpulkan waktu gabungan terendah (paling sedikit) dari goweser lainnya.

“Namun tetap menyuguhkan pemandangan yang indah dari alamnya dan jangan khawatir bagi penikmat jalur pada event Enduro Tanah Bumbu 2019, goweser tetap disungguhkan jalur yang pasti asik untuk dinikmati, jadi jangan ragu,” jelas Musripin.

Mengingat enduro sendiri termasuk olahraga extreme maka diharapkan kesadaran semua peserta untuk tetap safety dan menjaga kebugaran fisik serta melakukan latihan yang cukup sebelum bertanding. “Karena ini event pertama mari kita sama-sama belajar mencoba hal baru, kritik dan masukan dari kawan-kawan goweser semua sangat kami harapkan agar acara ini berjalan lancar dan bisa berdampak positif untuk perkembangan dunia persepedaan di bumi Borneo,” harap Musripin.

Ya, track yang disajikan bakal menantang namun mengasikkan, 90 persen kondisi jalan terjal dan menurun. Makanya bagi calon perserta yang belum mahir disarankan untuk berlatih terlebih dahulu. Sebab, selain rute menurun juga banyak tikungan tajam dan tanjakan. Untuk ini peserta bisa memakai sepeda MTB jenis full suspension atau hardtail juga bisa, namun disarankan travel 140.

Nantinya peserta saat start akan dilepas satu persatu, yang dibagi pergrup dengan interval masing-masing grup 10 menit. Dan peserta dilepas satu-satu dengan selisih waktu satu menit bergantian.

Saat ini panitia masih menerima pendaftaran, sampai tanggal 8 Juli mendatang. Panitia membatasi peserta hanya 500 goweser untuk ikut merasakan sensasi Enduro Tanah Bumbu.

Karena ini sesuatu beda, sangat sayang jika dilewatkan dan segera daftarkan rider -rider andalan Anda. Registrasi sebesar 150 ribu rupiah per rider dan mendapatkan satu lembar kaos, satu kali makan, stiker menarik, medali dan tentu berkesempatan mendapatkan doorprize.

Kategori peserta Enduro Tanah Bumbu 2019 adalah Men Open (20 -30 tahun) , Men Junior (umur di bawah 20 tahun atau kelahiran 1999), Master A (31 – 40 tahun), Master B (41 tahun ke atas) dan Wowen (bebas).

Pembayaran bisa melalui transfer ke Bank Kalsel 010.03.01.12881.7 atas nama Abdul Gafur. Info :http://bit.ly/endurotanbu2019 atau kontak Gafur Tracx 081351841463, Ichuy 081349614470 dan Surya 085348768061.

Siding (babak kualifikasi) dilaksanakan Sabtu, 13 juli 2019 pukul 15.00 Wita untuk menentukan posisi start di hari Minggu, 14 juli 2019 . Yang tidak mengikuti siding, rider start di belakang peserta yang mengikuti siding.

Enduro Tanah Bumbu 2019 didukung Pemerintah Tanah Bumbu, Polres Tanah Bumbu, KONI Tanah Bumbu, ISSI Tanah Bumbu, 69 Project, Bank Kalsel, Bersepeda Kalsel, Tanah Bumbu Bersepeda, Harian Radar Banjarmasin dan www.radarcycling.com. (Radar Cycling)

Foto- Foto : Enduro Tanah Bumbu 2019 for Radar Cycling

 

 

Perkembangan Enduro di Indonesia

DALAM Beberapa tahun terakhir, genre maupun ajang balap enduro juga mulai berkembang di Indonesia. Perkembangan itu ditandai seiring dengan makin tumbuhnya para pelaku MTB enduro atau yang juga dikenal dengan istilah All Mountain (AM).
Beberapa race enduro yang pernah digelar di Indonesia dan dibanjiri peserta diantaranya, Gravity Enduro Series (2014) di Puncak, Jawa Barat, Castle Enduro (2014) di Cikole, Jawa Barat, Pre-event Kejuaraan Enduro Asia di puncak (2016) dan seri kejuaraan Indonesia Enduro (Induro) yang dimulai awal 2017 dan digelar di sejumlah lokasi di Jawa dan Bali.

Disiplin enduro memang makin berkembang dan banyak digemari. Sebab selain dianggap lebih menantang, sepeda yang digunakan dinilai lebih nyaman dari Cross Country, tapi lebih praktis dibanding sepeda Downhill.

Dari beberapa literatur, race enduro dilaporkan pernah diselenggarakan di Italia, Selandia Baru, dan Inggris pada tahun 1980 dan 90-an. Namun, lomba enduro pertama yang dianggap menggunakan format modern dilaporkan digelar pada Agustus 2003 di Val D’Allos, Prancis.

Beberapa race MTB Enduro yang terkenal adalah Trans Provence (Prancis), Andes Pacifico (Chile) atau Pisgah Stage Race (Amerika Serikat). Tapi, ajang balap MTB enduro terbesar saat ini adalah Enduro World Series yang digelar pertama kalinya pada 2013 silam oleh The Enduro Mountain Biking Association (EMBA). Kini EWS juga juga banyak menjadi acuan utama untuk ajang balapan sejenis.

Federasi olahraga balap sepeda dunia (UCI) telah memasukkan genre enduro dalam disiplin MTB sejak tahun 2014. Namun, hingga saat ini UCI belum menggelar kejuaraan dunia atau piala dunia enduro, sebagaimanan pada genre XC, DH atau lainnya.

Format Balapan

FORMAT Balapan MTB Enduro awalnya mirip dengan ajang balap enduro di sepeda motor atau trail dan biasanya berlangsung lebih dari satu atau dua hari. Race ini terdiri dari beberapa etape (stage) dan pemenangnya adalah pebalap yang berhasil mengumpulkan waktu gabungan terendah (paling sedikit) dari pebalap lainnya.
Berbeda dengan balap cross country (XC), yang biasanya lebih menekankan pada kebugaran fisik dan kurang menekankan pada kemampuan teknis, atau downhill, yang tidak banyak menekankan sisi fisik, enduro dirancang dengan menggabungkan dari kedua unsur tersebut. Artinya, selain dibutuhkan performa fisik yang tinggi, rider juga dituntut untuk memiliki skill teknik yang mumpuni, terutama saat melewati medan menurun, seperti dalam DH. (Berbagai sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *