Rivaldi Podium Empat KOM

Roadbike

Kalsel Road Bike Community di Even Bjb Cycling Etape Pasundan 120K 

PRESTASI Membanggakan ditorehkan Rivaldi, cyclis Kalimantan Selatan di ajang Roadbike Bjb Cycling Etape Pasundan 120K di Bandung Jawa Barat, kemaren, 6 Oktober 2018.

Walau harus puas di posisi keempat atau hanya mampu naik podium empat di kompetisi short uphill race sejauh 10 KM, yakni ajang King of the Mountain (KOM), Rivaldi yang akrab dipanggil Aldi membuktikan bila cyclis Kalsel mampu bersaing dengan cyclis-cyclis dari pulau Jawa untuk urusan uphill atau race menanjak.

Hebatnya lawan-lawan Aldi di kategori Men Elit ini adalah cyclis-cyclis yang memang “raja tanjakan” karena terbisa menaklukkan rute KOM tersebut dan biasa melahap tanjakan-tanjakan rute di Jawa Barat. Seperti halnya posisi podium satu, Dadi Suryadi, ini merupakan cyclis kelas pro.

“Juara satu sampai tiga memang hebat tanjakan, karena latihan mereka banyak tanjakan di Jawa,” ungkap Bayu Asmoro, cyclis Kalsel dari Patriot Cycling Club Banjarmasin.

Aldi sempat ngikutin Dadi Suryadi dibeberapa km, sehingga bisa meninggalkan peleton, tapi sekitar 3 km Aldi terputus dari Dadi dan satu lagi pembalap dari CCN, sempat menyusul Aldi, “Jadi saya dia itu gantian narik sampe finish tapi mau finish, kami adu sprint dan saya kalah dan harus puas di posisi empat,” ungkapnya.

Artinya capaian Aldi peringkat empat patut diberi apresiasi mengingat ajang KOM di Bjb Cycling Etape Pasundan ini bukan hal yang mudah untuk ditaklukkan. Rute sepanjang 10 KM dengan elavation gain sekitar 687m menuju pitstop 4 di kawasan wisata Tangkuban Perahu Cikahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat cukup berat karena terus menanjak.

Aldi nyaris naik di podium tiga. Hanya saja rivalnya di posisi empat sebelumnya, tiba-tiba melakukan attack dan Aldi tidak bisa mengantisipasinya karena jelan garis finish sehingga Aldi harus merelakan podium tiga kepada rivalnya tersebut.

“Racenya seru karena jalurnya najak terus, dan yang pasti dari race tadi menambah pengalaman saya karena bertemu atlet- atlet yang kuat nanjaknya,” pungkas Aldi.

Secara keseluruhan bagi cyclis Kalsel yang tergabung di Kalsel Road Bike Community (KRBC) mengikuti Bjb Cycling Etape Pasundan 120K ini memberikan pengalaman bersepeda yang cukup baik.

Selain Aldi , ada sekitar 21 cyclis KRBC lainnya yang menjajal rute tanah Pasundan gelaran Kelapa Gading Bikers Jakarta tersebut. Diantaranya Yayang, Anton, Nono, Adi99, Ari, Ferry, Dodo, Aan, Bayu, Ndon, Wiro, Novri, Limin, Taqin, Habibi, Muslim, Hamka, Mailan, Maman, Akin, Yamin dan Candra yang mewakili komunitas sepeda masing-masing.

Bjb Cycling Etape Pasundan ini bersifat touring bukan ajang kompetisi balap, namun di dalamnya di selipkan kompetisi short uphill race sejauh 10 KM, dimana para cyclis yang mengikuti ajang ini memperebutkan King dan Queen of the Mountain (KOM dan QOM). Total 120 Kilometer yang terbagi di lima etape sukses dilahap Yayang dan kawan-kawan.


Cyclis KRBC juga bisa finish strong dan selamat tanpa hambatan atau ada insiden kecelakaan.

Nono dari Patriot Banjarmasin mengaku ini pengalaman pertamanya mengikuti even gowes di Jawa Barat. Dia pun sangat antusias mengikuti even kali ini.

“Event yang oke dengan rute menantang, ini baru pertama kalinya saya ikut event di Jawa Barat dan sangat berkesan sekali. Dan selamat buat Aldi yang bisa finish KOM di posisi empat,” kata Nono.

Even sepeda kali ini menurut Yayang sangat terkoordinir. Semua berjalan dengan baik sesuai harapan dan yang pasti semua finish. “Mantap ini, semua pakai barcode. Persiapannya memang sudah mantap,” ujar salah satu pentolan Patriot Cycling Club tersebut.

Malvin dari Patriot juga memberikan sedikit review atas pelaksanaan Bjb Cycling Etape Pasundan 120K tersebut.
Secara keseluruhan eventnya seru, walau di beberapa titik terjebak macet.

Kemudian saat pembagian race pack ada sharing session dan yang paling seru yang berangkat banyak dari Kalsel. Bila tahun depan digelar lagi pasti mau balik lagi karena rute yang menantang dengan tanjakan 120 km dengan total elevation 2000 an.

“Di Banjarmasin tau sendiri kan di Banjarmasin tidak ada gunung. Tanjakan Benteng pun tidak sampai segitu elevasinya, bisa masuk di 5 besar kelas men elite bisa jadi modal bagus buat Aldi di Kejurprov nanti. Dan Habibie juga bagus walau tidak mendapatkan podium,” tutur cyclis yang akrab dipanggil Ndon tersebut.

Bayu Asmoro juga punya komen tersendiri mengenai even di Bandung tersebut. Menurutnya jerseynya dan medalinya bagus, peserta di cover asuransi, foto-foto peserta langsung teregistrasi dan bisa dilihat dengan sistem pic2go.

Team evakuasi lengkap dan team medis nya luar biasa bagus dan banyak (ambulance eks asian games). Hadiah KOM besar dan jalur KOM nya juga bagus dikemas secara profesional. Panggung reward dan konsumsi makanan serta hadiah doorprize bagus dan banyak.

“Cuma sayang jalannya terlalu ramai di Bandung jadi tidak begitu steril dan maksimal,” ungkap Bayu.

Sama halnya komentar Izhar Muattaqin, menurutnya etape Pasundan luar biasa keren. Dengan total tanjakan 2200 dan di terik panas matahari. Sangat-sangat menguras tenaga. Tanpa latihan rutin pasti akan evakuasi. Dan untuk kesiapan panitia juga bagus di kota Bandung yang begitu macet panitia bisa menghandle semua nya. “Semoga tahun depan bisa di adakan lagi. Dan Insha Allah saya akan ikut lagi,” janji Taqin.

“Senang sekali bisa mencicipi jalur yang dipakai lomba PON dan Sea Games 1996 dan 2011, bahkan di Asian Games kemarin 2018 juga ada melewati jalur ini,” imbuh Novri Roton.

Bagi Mailan cyclis dari Banjarbaru keikutsertaan dia ikut even ini adalah bagian dari persiapan mengikuti Bali Triathlon 2018 yang digelar 21 Oktober mendatang dan ajang Ironman Langkawi di Malaysia, November 2018 mendatang bersama teman-teman yang tergabung di Kalseltri. “Misson complete etape Pasundan 120K Alhamdulillah finish strong tanpa evakuasi. Trek dan rute yang luar biasa, dua hari masih belum hilang capek dan pegal linunya, ” imbuh Mailan.

Menurut Mailan etape pertama di 40 Km pertama memang membosankan rute yang flat dan banyak turunan, tapi ternyata setelah 40 Km itu baru disuguhi dengan pemandangan dan tanjakan yang panjang menyakitkan sekaligus menyenangkan.

Etape 2 melewati 22 km rute tanjakan dan turunan setelah itu etape tiga ditambah lagi 25 km tanjakan panjang serta turunan panjang juga. Endingnya saat naik tanjakan Emen Riung Rangga Tangkupan Perahu, walau cuma kurang lebih sekitar 9 KM, sukses membuatnya lelah. “Inggin rasanya menyerah dan kembali saja ke rute dan trek 40 KM pertama sebelumnya, ternyata 40 KM pertama itu lebih menyenangkan dengan ini saya batalkan untuk menyatakan membosankan,” gurau Mailan.

Sukses untuk Etape pasundan 2018, kalo masih diberikan kesempatan umur yang panjang kesehatan yang baik serta rezeky yg terus mengalir, insyaAllah tahun depan 2019 wajib ikut kembali dengan racikan dan trek yg mungkin lebih baik dari Tahun ini..

Sebelumnya semua peserta berkumpul di garis start Bank Bjb Head Office di Kota Bandung. Dari titik start menuju etape 1 (satu) berjarak sekitar 40,8 KM dengan elevation gain 424 m menuju kawasan Panglejar. Dari Panglejar para cyclis menuju etape 2 (dua) menempuh jarak 22,4 KM menuju alun- alun Wanayasa. Menuju pitstop 2 di rute ini jalan bervariasi ada tanjakan dan turunan dengan elevation gain 477 m.

Dari etape 2 di Alun – Alun Wanayasa . Taqin dan kawan-kawan melanjutkan ke Etape 3 atau pitstop 3 (tiga) ke kawasan Riung Rangga sejauh 25,4 dengan elavation gain sekitar 571 m. Di sini para cyclis fisiknya mulai terkuras. Bukan cuma fisik, mental yang utama diuji.

Kelar dari Etape Riung Rangga, kompetisi KOM dan QOM dimulai dari etape ini. Peserta KOM dan QOM yang merebutkan total hadiah puluhan juta rupiah tersebut harus berkompetisi memacu pedal sepedanya sejauh 10 KM.

Ya cuma 10 KM, tapi dengan elavation gain sekitar 687 m menuju pitstop 4 di kawasan wisata Tangkuban Perahu Cikahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat yang terus menanjak.

Pitstop 4 ini bisa disebut sajian utama dari Bjb Cycling Etape Pasundan 120K. Sebab setelah sampai di pitstop 4 di Tangkuban Perahu ini menuju pitstop 5 atau etape 4 terakhir menuju finish di Bank Bjb Head Office cuma 26,2 Km dengan elevation 152 m bahkan rute yang dominan flat dan turunan. Namun di etape 4 (Cagak – Riung Rangga) para peserta harus berhati-hati mengingat rute ini merupakan turunan panjang dan curam. Para cyclis harus menjaga jarak aman antara peserta dan menjaga kecepatan yang aman. Sukses KRBC. (Radar Cycling)

Foto- foto : KRBC dan Bjb Cycling Etape Pasundan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *