Sepedaan Full Pedalling Bikin Ngos-Ngosan

MTB

Gowes Full Day Adventure Gunung Sembilan Nyawa


KOMUNITAS Sepeda WEKB (Wong Edan Kuibebas) dan BCC (Bi-ih Cycling Club), 4 Februari kemarin gowes bersama full day adventure gunung sembilan nyawa. Start dari Polsek Aranio dan  finish kembali di Aranio Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Gowes bareng ini sudah lama direncanakan rekan-rekan WEKB dan beberapa goweser yang ingin kembali menjelajah jalur di wilayah Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar. Tujuannya adalah puncak bukit 9 nyawa yang masuk kawasan Hutan Tahura Sultan Adam.

Para rider yang ikut adalah Ratno, Budi Piston, Wahab, Anang Blaga, Nicko, Dema Yudha, Rizwan, Londo, Sayudi Ateng, Phee Jee, Winata Salim dan Muhammad Syarif.


“Rute yang dulu sering kami datangi karena track yang disajikan begitu menantang dan begitu menyenangkan karena kontur track dan juga bervariasi. Banyak menanjak dan juga turunan,” ujar Muhammad Syarif.

Saat start dari Polsek Aranio hujan deras menguyur. Namun hujan bukan penghalang bagi mereka untuk berolahraga bersepeda tentunya. Sepanjang jalanbasah kuyup serta track yang dilewati menjadi licin membuat Ratno dan kawan harus sangat berhati-hati Melewati jalur yang ada apalagi banyak anak Slaungai yang dilalui, tidak jarang banyak yang jatuh karena jalan yang licin.

Di musim buah seperti ini sudah menjadi target terjadwal untuk bisa gowes disini karena di jalur banyak ditemui buah-buahan yang cukup mengobati rasa lapar kami, terlebih menemukan tanaman yang sekarang sudah hampir sulit ditemui seperti buah manggis, durian, langsat, ramania dan buah hutan lainnya.

Saking beratnya track yang dilalui sampai salah satu rider mengalami putus rantai, namun itu semua bisa diatasi berkat kesiapan tim yang matang untuk berpetualang karena mereka sudah terbiasa bahkan mereka bawa ban dalam untuk cadangan dan lain-lain.


“Semua rider sudah mengerti apa yang harus mereka bawa, baik itu dari kesiapan perbaikan sepeda, makanan dan minuman agar energi tetap prima karena track yang dilalui tidak sama dengan track di event,” jelas Dema Yudha.

Track yang dilewati jalur hutan, tidak ada warung sehingga dituntut untuk memiliki kesiapan yang baik ketika ingin bersepeda. Bersepeda memerlukan waktu kuran lebih 8 jam dengan jarak tempuh hanya 18.86 Km untuk bisa kembali ke titik start.

Banyak pengalaman berharga bagi rekan yang belum pernah melakukan perjalanan jauh. Bahkan ada salah satu rider dari Jawa karena mereka “terbiasa loading” untuk bersepeda kali ini di hutan Kalimantan. “Sepedaan full pedalling jadi bikin ngos-ngosan,“ ucap Wahab goweser asal pulau Jawa.

Track yang dilalui berbagai macam jenis nya. Hutan rimbun, track full offroad, banyak menanjak dan juga turunan, banyak anakan sungai, kebun warga, bukit yang hijau. Nanjak sampai sepeda di pangkul atau diangkat.

Jalurnya mantap, rindang, udara sejuk, banyak menemui sungai untuk mandi dan beristirahat, ada kebun buah, view bukit yang hijau kayak di Bromo, semua para goweser sangat senang dengan track yang dilalui berkat kebersamaan dan kerjasama yang baik.

“Perlu kekompakan ketika dijalur yang tidak ada evakuasi harus saling support ketika ada yang sedang kelelahan, saling berbagi bekal makan yang dibawa apalagi makan Ketika di puncak gunung sambil ngopi panas,” tutur Ratno.

“Jaga alam Borneo agar tetap Lestari dan hijau sehingga anak cucu kita bisa menikmatinya,” sahut Anang

“Pesan bagi rekan yang ingin merasakan hal yang sama apabila ingin main-main kegunung harus bawa rider yang hapal dengan track agar tidak nyasar,” pungkas Budi. (Radar Cycling)

Foto – Foto : WEKB / BCC for Radar Cycling

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *