Cuma 10 Besar, Atlet Malaysia Dominasi Podium

News

Atlet Trackbike Banjarmasin di The Vers Criterium 2018 Ipoh Malaysia

AMBISI Naik podium dua atlet trackbike Banjarmasin, Sismadani (Dani) dan Febrian Ramadan (Upe) mengharumkan nama Banjarma    sin di ajang The Vers Criterium 2018 di Ipoh Malaysia, 5 Agustus kemaren akhirnya kandas.

Keduanya hanya mampu masuk 10 besar di putaran final perlombaan khusus fixedgear atau fixie tersebut. Keduanya mengaku sudah habis-habisan memacu pedal agar bisa finis terdepan.

Namun Upe dan Dani harus mengakui ketangguhan atlet tuan rumah yang memang sangat siap menghadapi race yang berlangsung dalam kondisi cuaca hampir 40 derajat celsius.

Tiga atlet tuan rumah mendominasi podium. Pertama atas nama Shaiful Rizal, kedua atas nama Syafiq Rahmat dan dipodium ketiga di raih Alkenedy.

Turun di kelas Fixedgear Open, dimana ini adalah satu-satunya kelas bergengsi yang di lombakan di ajang The Vers Criterium Malaysia, Upe dan Dani sukses menuntaskan babak penyisihan sebanyak 10 putaran dengan jarak 800 meter untuk 1 putaran. Dan sukses menyelesaikan putaran final dengan 15 putaran.

“Racenya luar biasa, cuaca Ipoh ngeri hampir 40 derajat celsius. Tapi memang atlet tuan rumah lebih siap dan hebat. Mohon maaf kami belum bisa berikan yang terbaik,” ungkap Upe.

Begitu juga dengan yang diutarakan Dani, mereka sudah berusaha menjadi terbaik, namun lawan-lawan mereka memang tangguh, terutama atlet tuan rumah. Apalagi rider-rider Malaysia sudah kelas internasional ditambah dengan dukungan brand-brans besar. “Apapun hasilnya cukup memuaskan kami. Masuk putaran final dan deretan 10 besar bagi kami sudah membanggakan sesuai target awal kami,” tutur Dani.

Tentunya hasil race ini bagi Upe dan Dani bisa jadi bahan evaluasi dan pengalaman yang positif. Atlet kita harus sering ikut even serupa agar jam terbang mereka lebih banyak. Paling tidak ada even serupa di gelar di Banjarmasin. Menurut Upe even di Ipoh ini bagus, panitia nya juga bagus

“Kedepannya harus bisa lebih baik
Bisa latihan lebih baik lagi. Harusnya Banjarmasin bisa membuat even serupa agar kemampuan atlet fixie kita terasah,” harap Upe.

Tim trackbike Banjarmasin sendiri berangkat ke Malaysia di support
ISSI Kota Banjarmasin, Majelis Vaping, Mie Enak, Mujiono Cycling Cap dan official media partner resmi www.radarcycling.com (Radar Banjarmasin).

Fixed Gear atau yang lebih nyaman dengan menyebutnya dengan sepeda Fixie, saat ini sedang trend dikalangan masyarakat tanah air. Selain untuk alat transportasi dan olahraga saat ini Fixie sudah menjadi gaya hidup diberbagai lapisan masyarakat pencinta sepeda. Sebenarnya apakah Fixie itu, awal mulanya lebih dikenal dengan Fixed Wheel, berkaitan erat dengan single speed bicycle.

Fixed Gear bicycle atau Fixed Wheel bicycle, kemudian di kenal di USA dengan istilah Fixie. Sebuah alat transportasi sepeda tanpa menggunakan Free Wheel. Sproket (gear belakang) tanpa free wheel langsung menancap pada fixed Hub. Ketika roda belakang berputar maka pedal akan berputar searah dengan putaran roda belakang. Hal tersebut memungkinkan pengendara sepeda fixie dapat menghentikan laju sepeda tanpa menggunkan Rem (brake).

Untuk menghentikan laju sepeda, pengendara hanya perlu menarik kebelakang berlawanan arah pedal crank, secara otomatis roda akan melambat dan berhenti. Dalam dunia balap sepeda, fixed gear di gunakan pada kompetisi Track cycling yang biasanya di lakukan di sebuah Velodrome (sebuah lintasan balap yang berbentuk oval tanpa ujung). Seiring dengan berkembangnya jaman, sepeda fixed tidak hanya digunakan di lintasan Velodrome tapi sudah mulai merambah ke lintasan jalan raya, sebagai alat transportasi harian. Di Amerika sepeda fixie jalan raya awalnya dikenalkan oleh para bicycle messengers. (Radar Cycling)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *