Touring Kalsel-Tim Melintasi Jalur Eks PT. Bentala (Bagian Pertama)
DELAPAN Pesepeda dari 5 Kabupaten bersatu untuk melewati rute yang tidak biasa dari Desa Uren Kecamatan Halong Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan hingga Desa Kerang Dayo Kecamatan Batu Engau Kabupaten Paser, Kalimantan Timur,16 – 19 September kemaren.
Salah satunya melintasi rute sejauh 46 Km, bekas jalan PT. Bentala yang telah lama tidak digunakan, tetapi dimusim kemarau masih bisa dilewati kendaraan bermotor roda dua. Namun sebagian besar jembatan penghubung sudah hancur tergerus air atau longsor sehingga menjadi jalan setapak (single track offroad).
Rute ini bisa dikategorikan sangat berat bila melewatinya dengan sepeda turing jenis Federal, apalagi membawa beban tas sepeda (pannier). Rute ini membelah Pegunungan Meratus, melewati dua tanjakan panjang yakni gunung Sangkun (sekitar 440 mdpl di hari pertama dan gunung Halat 500 mdpl (Perbatasan Kalsel-tim di Jalan Bentala) dihari kedua.
Sekadar diketahui, dua gunung ini lebih tinggi dari Gunung Rambutan (350 mdpl) rute di hari ketiga dan Gunung Halat (perbatasan Kalsel- Tim jalan trans Kalimantan Tanjung-Kuaro 250 mdpl) di hari keempat perjalanan mereka.
Adalah Ririn Sugianor (Rein), Budimin (Budi) dan Muhammad Ekhsan (Amad) dari Barabai, Annisa Desi (Nisa) dari Kandangan, mereka berempat berangkat dari Barabai / Rumah Federalist Federal Borneo menuju Paringin.
Rahadi Iswanto (Ebes) dan Abdul Majid (Majid) dari Amuntai juga menuju Paringin untuk berkumpul dengan M.Gajali Rahman (Galon) dari Paringin serta Anang Erwanto (Anang) dari Tanjung yang sudah menunggu di Paringin.
Hari pertama dari Barabai, Amuntai, Paringin, Halong, Desa Uren, Gunung Sangkun 90 Km. Setelah semuanya berkumpul di Paringin Ebes dan kawan-kawan meneruskan perjalanan menuju Kecamatan Halong, dari Kota Paringin hingga Desa Uren Kecamatan Halong jalan yang dilewati masih aspal, dari sini tantangan sesungguhnya akan tersaji. Bekas jalan PT. Bentala yang sudah lama ditinggalkan, jalannya sudah mulai rusak parah, jembatan penghubung sudah banyak yang hancur, sebagian besar menjadi jalan setapak (antara Desa Uren Kecamatan Halong hingga Desa Muara Andeh Kecamatan Muara Samu). Selepas istirahat pada siang hari Abdul Majid dan tujuh petouring lainnya dihadapkan dengan tanjakan panjang gunung Sangkun yang mencapai ketinggian 440 mdpl single track. Mereka memutuskan untuk menginap di kaki gunung tersebut karena hari sudah mulai malam.
Menurut Annisa Desi, jalur ini sebenarnya sebagian masih bisa dilewati bila mengunakan MTB (Sepeda gunung), “Tetapi karena menggunakan sepeda turing dan beban bawaan menjadi sangat sulit,” pungkas sang srikandi yang ikut tour Kalsel-Tim ini.
Hari kedua rute melewati Gunung Sangkun, Gunung Halat (perbatasan Kalsel-Tim jalan Bantala), Desa Muara Andeh (Muara Samu), Desa Kerang Dayo (Batu Engau) sejauh 46 Km.
Setelah berkemas, sarapan pagi, membongkar tenda. Delapan petouring melanjutkan perjalan untuk melewati Gunung Halat (Perbatasan Kalsel-Tim di jalur Bentala) yang ketinggiannya lebih dari 500 mdpl, memang tidak tinggi kalau dilihat akan tetapi karena jalan offroad dan sudah tertutup semak belukar menjadi sangat sulit untuk mencapai puncaknya. “Kami berjalan mendorong sepeda hampir satu kilometer perjam,” tutur Anang Erwanto.
Setelah melewati puncak tersebut jalur masih offroad namun sudah lebar dan tidak sesulit sebelumnya, walau dominan menurun tetapi karena masih di jalan Bentala hingga ke perempatan jalan Trans Kalimantan Batulicin, Grogot, mereka semua keluar di jalan raya tersebut pada pukul 20.30 malam. Setelah rehat makan dan minum, delapan peturing tersebut melanjutkan perjalanan ke arah Grogot, karena sulit mencari tempat untuk beristirahat, mereka putuskan untuk beristirahat di Desa Kerang Kecamatan Batu Engau pada pukul 22.00, karena tidak memungkinkan lagi untuk mencapai Grogot sekitar 45 km lagi.(Bersambung/Rien/Radar Cycling).
Foto – Foto : Dokumen for Radar Cycling
