SAH, Gowes dari Banjarmasin ke Samarinda

Roadbike Touring

Happy Ride Tour Kalsel-Tim Banjarmasin – Samarinda (Habis)

32 Cyclis yang mengikuti Happy Ride Tour Kalsel – Kaltim 2020 akhirnya menyadang gelar cyclis “Edan” dan SAH gowes dari Banjarmasin ke Samarinda, setelah menyelesaikan empat etape berat selama empat hari, 28 – 31 Oktober, total 677 kilometer.

Semua cyclis sampai di kota Samarinda Kalimantan Timur dengan selamat, sehat dan finish strong. Termasuk tim support atau crew yang membantu kelancaran tour panjang jelang akhir tahun 2020 ini.

Perjuangan menyandang gelar SAH sebagai cyclis “Edan” dimulai dari etape pertama Banjarmasin menuju kota Tanjung Kabupaten Tabalong dengan jarak kurang lebih 220 kilometer.

Rute onroad Banjarmasin – Binuang tergolong flat, walau di beberapa kilometer tertentu ada rolling-rolling pendek atau tanjakan dan turunan yang tidak terlalu tajam atau berat. Termasuk rute Binuang menuju kota Rantau Kabupaten Tapin dan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang didominan flat.

Memasuki wilayah Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong, mulai banyak tanjakan dan turunan cepat namun masih tergolong aman bagi cyclis. Peserta tour sampai atau finish etape pertama ini di kota Tanjung pada pukul 17.00 Wita.

Etape “Pemanasan” pertama Banjarmasin – Tanjung (Tabalong) sudah dinikmati sejauh 220 kilometer. Ujian ada di etape kedua yakni Tabalong Kalsel – Tanah Grogot Kaltim dihari kedua, Kamis, (29/10).

Bila di etape pertama rute onroad Banjarmasin – Tanjung Tabalong masih tergolong flat, walau di beberapa kilometer tertentu ada rolling-rolling pendek, nah kali ini peserta tour mulai di uji fisik dan mentalnya dengan menu tanjakan serta rolling- rolling panjang dari Tabalong menuju Tanah Grogot Kaltim, terutama di tanjakan klasik di kawasan Gunung Rambutan di ketinggian lebih dari 350 Mdpl.

Gunung Rambutan adalah titik tertinggi atau tanjakan terberat di hari kedua. Bisa dikatakan etape kedua ini lebih dominan rute tanjakan onroadnya ketimbang flatnya. Ditambah lagi cuaca yang panas membuat fisik dan mental benar-benar diuji.

Bisa dikatakan etape kedua ini lebih dominan rute tanjakan onroadnya ketimbang flatnya. Berbeda dengan etape pertama yang dominan flat onroadnya.

Tanjakan dengan total elevasi 2.000m dengan beberapa gradien mencapai 20 persen di tambah cuaca yang panas membuat etape kedua tersebut menjadi tambah berat. Peserta tour start dari Tanjung jam 6.30, dan tiba di Tanah Grogot sekitar jam 17.30, telat dari jadwal awal pukul 16.00 .

Seperti halnya kesan Malvin Brandon, dari Patriot Cycling Banjarmasin. Baginya tour ini sangat berkesan. Ini pertama kalinya Malvin gowes keluar daerah semenjak pandemi Covid 19. Selama pandemi juga turun sepedaan ke jalan tidak sampai lima kali.

Dan bisa finish di Samarinda ini sudah merasa bersyukur sekali. “Etape terakhir seru karena bisa gowes di jalan tol dan tentunya paling berkesan etape kedua Tanjung menuju Tanah Grogot. Karena rute rolling, tanjakan ketemu rolling lagi dan cuaca panas poll, apalagi setelah capek di 220 kilometer pertama ketemu rollingan sama cuaca begitu juara deh. Pokoknya berkesan sekali dan panitianya keren, jempol,” ungkap Malvin.

Menurut Ridhani, tour Banjarmasin – Samarinda ini, cukup melelahkan dengan tanjakan tolong yang cukup curam, seperti di gunung rambutan, apalagi ditambah cuaca yang sangat panas. Namun semua bisa dilalui dengan happy.

“Tour yang mengasikan bersama cyclis-cyclis hebat. Rutenya juga asik dan dapat dinikmati. Semua etape bervariasi jalurnya ditambah pemandangan yang memanjakan mata, puas pokoknya,” ujar Ridhani, cyclis asal ISSI Banjarbaru.

Usai menyelesaikan etape pertama (Banjarmasin – Tabalong) dan etape kedua (Tabalong – Tanah Grogot), Jumat, (30/10) peserta Happy Ride Tour Kalsel – Tim melanjutkan perjuangannya menuntaskan etape ketiga, yakni dari Tanah Grogot menuju kota Balikpapan.

Etape ketiga (Tanah Grogot – Balikpapan walau tidak seberat etape kedua juga lumayan menguras tenaga. Start dari Hotel Kyriad Sadurengas Tanah Grogot, total 165 kilometer sampai finish di kota Balikpapan.

“Start pukul tujuh, total elevasi 1.800m.
Cuaca panas. Kondisi rute, rolling manja membuat adrenaline dan otot-otot paha dan jantung bekerja lebih giat.
Cuaca panas juga membuat kami harus mengguyur badan dengan air putih dari bidon selama gowes,” tutur Gusti Ellvian Nr dari NOS Banjarbaru yang akrab dipanggil Gupat.

Dan Sabtu (31/10) adalah etape penentuan atau etape terakhir atau etape pamungkas Happy Ride Tour Kalsel – Kaltim (Banjarmasin – Samarinda). Etape keempat dari Balikpapan ke Samarinda.

Jarak Balikpapan – Samarinda kurang lebih 119 kilometer. Salah satu rute yang cukup berat adalah saat melewati tanjakan di Taman Hutan Raya Bukit Soeharto. Ini adalah tanjakan tertinggi di etape keempat. Gradiennya lumayan tinggi dan bisa membuat nyali ciut bagi cyclis yang tidak terbisa nanjak, lebih dari 13 persen gradiennya. Jadi memang harus benar-benar hati yang mantap dan fisik yang mumpuni untuk menuntaskan tanjakan di bukit Soeharto tersebut.

Apalagi peserta tour ini sudah terkuras tenaganya di tiga etape sebelumnya, terutama etape kedua (Tanjung Kalsel – Tanah Grogot Kaltim dan etape ketiga Tanah Grogot – Balikpapan. Cuaca yang panas saat bersepeda di hari kedua dan ketiga

Sama halnya tanjakan Gunung Rambutan di etape kedua sebelumnya, Bukit Soeharto rutenya memang lumayan menantang. Lebih 70 persen jalan yang dilewat berkarakter rolling, selalu ada tanjakan dan turunan panjang berkelok – kelok.

Namun para cyclis diuntungkan kondisi
di kawasan taman hutan raya Bukit Soeharto tersebut. Sepanjang rute yang teduh dan rimbun dengan pepohonan hutan, kondisi jalan yang berkelok baik tanjakan dan turunan tersebut bakal tidak membosankan. Termasuk suasana pemandangan yang memanjakan sepanjang rute. Paling tidak ini menjadi “bonus'” atau penyemangat saat menuntaskan jalur tersebut.

Taman Hutan Raya Bukit Soeharto adalah sebuah taman hutan raya yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara dan sebagian kecil di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur dengan luas ± 61.850 hektare.

Di etape keempat ini, peserta tour juga menikmati jalan tol baru Balikpapan – Samarinda yang bebas hambatan, menjadikan pengalaman baru bersepeda di jalan Tol baru tersebut. Akhirnya semua goweser atau cyclis masuk finish di kota Samarinda sekitar pukul 16.00 Wita.

Muhammad Muslim dari 42 plus Wallout menyampaikan kesannya mengikuti tour Banjarmasin – Samarinda ini. Walau melelahkan karena cuaca yang kadang kurang mendukung seperti panas dan hujan, namun karena bersepeda bersama penuh rasa bahagia dan kebersamaan, rasa lelah tersebut terbayarkan. “Apalagi dimasa pandemi ini tidak ada even gowes di kota-kota lain, dengan cara ini lah cara melampiaskannya bersama goweser lainnya,” ujarnya.

Apalagi disetiap etape disambut teman-teman goweser setempat. Di Tanjung ada H.Adil, di Grogot ada om Zoel Kahar bersama teman-teman lainnya menyambut dari perbatasan dan mengantar kita dari Grogot ke Kuaro. Dan di Balikpapan disambut rekan – rekan cycling Balikpapan seperti pak Edi Purnomo bersama atlet – atlet andalan Samarinda yang mengawal mereka dari Balikpapan sampai ke Samarinda.

“Pokoknya mantap sangat berkesan lelah kena hujan dan panas tidak terasa lagi. Alhamdulillah semua finish dengan strong kawan-kawan semua,” ujar Muslim.

Hendra Uwi dari 42 + Wallout menuturkan touring kali ini sangat luar biasa, diikuti oleh pemuda – pemuda dan atlet sepeda yang relatif masih muda. Hendra sendiri saat ini berusia 49 tahun dan cak Suro dari Patriot Cycling Banjarmasin berusia 52 tahun masih mampu menyelesaikan semua etape dengan waktu yang relatif tidak jauh beda dengan mereka.

“Alhamdulillah semua berhasil finish, touring seperti ini mungkin sesuatu yang istimewa karena mungkin tidak terjadi dalam tiap tahun kita melaksanakannya. Salut kepada semua peserta dan crew yang mensupport terselenggaranya tour ini dengan lancar,” ungkap Hendra.

Bagi Bayu Asmoro tour ini memberikan hiburan tersendiri dengan melewati indahnya pemandangan bumi Kalimantan, dan juga tantangan mental serta endurance yang tidak mudah untuk dilewati di setiap stage nya. Cuaca yang sangat panas dan banyaknya tanjakan yang dilewati sungguh menguras fisik dan tenaga.

“Tour ini menjadi rekor terjauh saya bersepeda dalam 1 event yaitu sepanjang 677 kilometer dan total elevasi 4800m dengan nett time 27 jam bersepeda. Salut, respect untuk Wallout dan semua panitia yang memberikan akomodasi dan konsumsi yang baik sepanjang acara, saya akan selalu tunggu event Wallout kedepannya, khususnya rute longride 1.000 km,” ungkap cyclis Patriot tersebut.

“Salam Hormat saya untuk seluruh finisher tour ini. Kalian adalah orang-orang yang kuat fisiknya dan bermental baja. Happy Ride 2020, hebat dan tak terlupakan,” lanjut Bayu.

Sama yang diungkapkan Muhfuzani, bersama istrinya, Evania Herlyanti, yang mengikuti tour ini adalah kebersamaan yang luar biasa. “Memang capek tapi seru karena saat stop kita becanda ria menghilangkan penat. Ada keterpuasan yang luar biasa karena bisa gowes jauh bersama istri dan teman-teman,” imbuh Muhfuzani yang juga owner dari Toko Kopi MAE.

Happy Ride Banjarmasin- Samarinda merupakan pengalaman pribadi yang sangat menyenangkan, yang berjalan dengan sukses dan lancar menurut Imberan. “Saya merasa sangat puas, dengan menyuguhkan tanjakan gunung halat, gunung rambutan dengan air terjun begitu indahnya dan bukit Soeharto yang begitu menantang,” kata Imbran dari Seli Banjarmasin.

Mailan, cyclis asal Banjarbaru bersyukur bisa melewati empat etape dengan rute yang cukup menantang dan cuaca yang sangat lengkap mereka rasakan, dari panas sepanas – panasnya, sampai di etape terakhir hujan deras masih bisa mereka tuntaskan bersama dengan riang gembira.

“Terimakasih support dari istri, anak-anak tercinta serta semua sponsor terkhusus Radar Banjarmasin yang sudah lengkap mengupdate perjalanan kami selama empat hari dan juga untuk  Toko Kopi MAE serta Waluh  Manajemen serta kawan-kawan semua yang  tidak bisa saya ucapakan satu persatu, ” tutur Mailan.

Dibalik suksesnya Happy Ride Tour Kalsel – Tim ini tentunya ada peran tim support atau crew yang membantu dan menyiapkan segala kebutuhan para cyclis. Yakni tim dari Izhar Muttaqin, peserta dan juga selaku leader tour Banjarmasin – Samarinda tersebut. Tim Waluh Management seperti Fendi, Ahmad Suhaib, Komeng dan crew lainnya dari MAE, mereka lah salah satu kunci sukses tour ini.

Suhaib bersyukur bisa menjadi bagian dari tour ini walau tidak merasakan langsung bersepeda dari Banjarmasin ke Samarinda. Mereka bisa mendukung perjalanan para rider menuju setiap titik tujuan, atau membantu beberapa peserta yang mengalami trouble diperjalanan, ada kerusakan di sepeda mereka membantu mengisi air minum peserta.

“Alhamdulillah kami para crew bisa mendukung perjalanan. Semoga peserta merasa terbantu dangab adanya para crew yang berusaha semaksimal mungkin mendukung kelancaran perjalanan dari start sampai finish,” harap Suhaib mewakili crew.

“Alhamdulillah lancar sukses dan tuntas 650 kilometer. Happy ride benar-benar happy bisa melampiaskan kerinduan kekosongan event sepeda dan triatlhon tahun ini.
Sangat seru sekali gowes kali ini teman-teman juga sudah pengalaman gowes jauh sehingga bisa berjalan tertib dan saling menjaga teman-teman di perjalanan
Semoga perjalanan ini akan berlanjut lagi tahun depan,” harap Taqin dari 42 + Wallout, leader dari tour ini.

Untuk diketahui Tour Banjarmasin Samarinda atau Kalsel Kaltim ini adalah tour pamungkas dari beberapa tour sebelumnya yang dilakukan cyclis-cyclis asal Kalsel di tahun 2020, terutama saat pandemi Corona ini melanda tanah air.

Rata-rata cyclis yang mengikuti tour Banjarmasin – Samarinda ini adalah atlet dari beberapa ISSI Kota dan Kabupaten di Kalsel. Juga ada atlet Ironman Kalsel (Kalseltri) yang sudah teruji kemampuannya berenang, berlari dan bersepeda jarak jauh. Termasuk beberapa cyclis non atlet yang ikut menguji mental menyelesaikan tour ini. (www.radarcycling.com)

Foto – Foto : Achmad Suhaib dan Odienk  Radar Cycling

 

9 Tahun Radar Cycling (11.11.11 – 11.11.20)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *