Indonesia Open Xtreme Championship 2018
BANJARMASIN – Upaya keras tim BMX Kalsel meraih prestasi di Indonesia Open Xtreme Championship 2018 di Banten, 28-30 September tadi tak membuahkan hasil. Pasalnya, pada kejuaraan sepeda BMX terbuka internasional tersebut, tim sepeda BMX Kalsel hanya mampu berada di peringkat papan bawah. Mereka berat menghadapi persaingan kejuaraan tersebut yang didominasi oleh para atlet BMX andal Asia.
Ronny, Ketua Asosiasi BMX Indonesia (ABI) Kalsel menuturkan kemampuan para atlet sepeda BMX Asia memang tak bisa diimbangi atlet BMX Kalsel. “Para atlet BMX Asia memang lebih siap. Selain itu, fasilitas latihan yang mereka gunakan sudah standar internasional. Jauh sekali dibandingkan tim BMX Kalsel yang selama ini latihan dengan fasilitas seadanya,” ujar Ronny.
Dalam kejuaraan tersebut, ada empat atlet BMX Kalsel yang berlaga. Yakni, M Hapeid, Dwilio, Renaldi, dan Romadona. “Semuanya bertanding di kategori lomba freestyle street open. Masing-masing meraih peringkat 31, 33, 40, dan 43 dari sekitar 60 peserta,” sebutnya.
Untuk gelar juara pertama, kedua, dan ketiga masing-masing diraih oleh Klaticchal Wanitsakul dan Rungrueang Phamee asal Thailand, serta Syafiq Norzarian asal Malaysia. “Tiga nama tersebut sudah kenyang berlaga di kejuaraan BMX dunia. Atlet Indonesia bahkan belum ada yang mampu menyaingi mereka,” sebutnya.
Namun demikian, ABI Kalsel tak mau patah semangat. “Ke depan kami akan berusaha lebih keras lagi. 2019 nanti kami mengincar gelar juara BMX Local Heroes 2019 yang kemungkinan akan diadakan di Banjarmasin atau Banjarbaru,” tandasnya.(oza)