Track yang Menggoda 

MTB

Eksplor Air Terjun Rampah Tumaung Hulu Sungai Tengah

GOWES Kali ini ke air terjun Rampah Tumaung, Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, adalah memadukan antara gowes dan tracking, sebab untuk mencapai air terjun harus berjalan kaki.

Sebenarnya bisa saja membawa sepeda hingga air terjun tersebut, akan tetapi karena ada beberapa titik dimana kita harus menyeberangi sungai dengan arus deras dan berbatu, menyisir jurang dan menurungi lereng.

Eksplorer kali dilakukan lima goweser, yakni Ririn Sugianor (Rein Sugie), Rahadi Iswanto (Ricco Ebes), Samsul Hidayat (Oyong), Arief Arlen (Arief) dan Roni Ednedy (Roni).

Sepeda ditinggal di Kampung Terakhir yang dilewati yaitu kampung Adat Pantai Mangkiling, Desa Datar Ajab Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Start dari Hantakan menuju Desa Alat masih jalan aspal sekitar 7 Km selebihnya jalan berupa faving dan offroad sejauh 12 Km yang didominasi tanjakan panjang hingga Kampung Adat Pantai Mangkiling (Desa Datar Ajab).

Rute yang dilewati sangat bervariasi dari tanjakan panjang, turunan curam, makadam (jalanan berbatu), jalan berliku mirip ular. Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pepohonan yang hijau di Pegunungan Meratus dan juga gemercik air sungai yang menemani setiap kayuhan, sesampainya di Kampung Adat Mangkiling.

“Kita berjalan menyisiri sungan dan juga beberapa kali menyeberangi derasnya Hulu Sungai Barabai yang masih bersih. Walau berjalan kaki hingga sejam tapi semua terbayar bila kita sudah melihat dan merasakan keindahan Air terjun Tumaung, ” ungkap Rein.

Air terjun Tumaung terletak di Desa Datar Ajab Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Barabai). Sebenarnya ada jalan lain untuk menuju air terjun ini, yakni lewat Batang Alai Timur tepatnya lewat Desa Hinas Kiri (Batu Kambar).

“Rute ini terbilang berat karena hanya sebagian orang pernah merasakannya yang sampai ke air terjun ” tutur Oyong

Total jarak menuju dari air terjun dari Hantakan mencapai 20 Km atau 40 Km pulang pergi, titik tertinggi mencapai 300 mdpl.

Rute ini melewati beberapa kampung adat yakni Arangani (Desa Alat), Lok Kuran, Rantau Parupuk dan Pantai Mangkiling (Desa Datar Ajab) Kecamatan Hantakan.

Menurut Ebes, walau banyak perubahan rute ini tetap menggoda dan sangat menguras tenaga. “Karena harus bersepeda dari pagi hingga sore, berjalan di tepi jurang dan beberapa kali menyeberangi sungai tapi kepuasan tersendiri bila sudah sampai di air terjun,” pungkasnya.(Rein/Radar Cycling)

Foto – Foto :Rein/Ebes/Oyong/Arief/Roni for Radar Cycling.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *