Fisik Terkuras di Gunung Rambutan

All Bike Folding Bike Touring

Tour Kalsel-Tim Sepeda Lipat Tanggerang

EMPAT Seliers, Sepeda Lipat Tangerang (Selitangs) Aulia Kangsadeva (50), Yanto Ranger (58), Chrispin Jong (57), dan Wahyu Eka (39), melakukan perjalanan touring epik memakai sepeda lipat dari Banjarmasin (Kalimantan Selatan) menuju Samarinda (Kalimantan Timur), 5 sampai 10 Desember kemaren.

Perjalanan touring di pulau Kalimantan tersebut ditemani Idham Kurniawan, Seliers asal Tabalong yang ikut menjelajahi rute Banjarmasin – Samarinda.

Touring sepeda ini merupakan agenda rutin team Selitangs dan didukung oleh Delta Cycles sebagai distributor sepeda lipat merk FnHon. Touring ini dibagi menjadi 5 etape, Banjarbaru – Kandangan (120 km), Kandangan – Tanjung (90 km), Tabalong – Batu Kajang (115 km), Batu Kajang – Balikpapan (157 km) dan Balikpapan – Samarinda (120 km).

Selama diperjalanan, rombongan peturing disuguhi dengan pemandangan indah dan aneka kuliner khas Kalimantan. Ketika rombongan berhenti untuk mencicipi makanan khas jengkol/jaring yang diberi saus kelapa manis (tailala) di sekitar poros martapura, mereka begitu terheran-heran, karena biasanya di tempat mereka, jengkol merupakan lauk nasi, bukan penganan ringan/cemilan. Namun setelah mereka mencoba, dua piring langsung habis disikatnya.

Tak lupa di Kandangan, team mencicipi hidangan khas berupa Ketupat Kandangan dengan lauk ikan Haruan. Di Tanjung, rombongan begitu menikmati suguhan Paliat sebagai kuliner khas Tabalong.

Perjalanan melintasi Kalimantan Selatan pada etape hari pertama dan hari kedua cukup mudah diselesaikan oleh rombongan. Dengan kontur jalan yang cukup rata, etape Banjar Baru – Tanjung bisa dikatakan sebagai etape pemanasan. Namun, Eeape hari ketiga dan selanjutnya merupakan etape jelajah Kalimantan yang sesungguhnya.

Jalur pendakian Gunung Halat dan Gunung Rambutan, harus ditaklukan oleh rombongan. Jalur yang cukup bergelombang dengan tanjakan yang cukup tinggi membuat fisik para anggota rombongan dikuras habis. Bahkan pada hari ketiga dan keempat rombongan harus gowes hingga malam hari untuk menyelesaikan etape yang telah direncanakan.

Aulia Kangsadeva sebagai ketua rombongan mengatakan bahwa jalur yang dilintasi selama perjalanan touring di Kalimantan ini sangat mengesankan. Jalurnya cukup menantang namun indah. “Belum lagi kondisi cuaca yang tidak menentu membuat perjalanan menjadi semakin berat,” ujar Aulia.

Namun bagi Wahyu Eka, yang merupakan pengiat olahraga sepeda, menikmati Paliat di Tanjung merupakan momen paling berkesan. “Gurih dan nikmatnya, membuat saya tidak bisa berhenti makan,” ujar Eka.

Selama perjalanan, rombongan disambut dan dikawal oleh komunitas-komunitas sepeda lipat. South Kalimantan Folding Bike dan Seli Banjarmasin menjadi komunitas pertama yang menjemput dan mengantarkan rombongan hingga kota Rantau. Seli Marcelina Tabalong, Foldingbike Balikpapan (Folbak), Folding Bike Samarinda (FBS) tak ketinggalan turut menyambut dan mengawal perjalanan rombongan peturing di wilayahnya masing-masing.

“Kayaknya kita harus balik lagi untuk menjelajahi jalur gowes di pulau Kalimantan ini,” pungkas Yanto Ranger sebagai anggota rombongan paling senior yang telah mengayuh sepeda menjelajahi hampir seluruh wilayah Indonesia. (Idham/Odienk/Radar Cycling).

Foto – Foto : Idham, Fachrie, Selitangs for Radar Cycling.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *