Komunitas Sepeda Tuli (KOMDALI) Banjarmasin
KOMDALI, Komunitas Sepeda Tuli. Ya, ini adalah komunitas sepeda di Banjarmasin, yang semuanya anggotanya adalah goweser penyandang disabilitas pendengaran sekaligus sulit bicara layaknya orang normal.
Walau dengan kekurangan pendengaran pada telinganya dan susah berkomunikasi secara normal, kecuali dengan bahasa isyarat yang hanya mereka sesama disabilitas bisa berkomunikasi atau orang normal yang memang ngerti bahasa isyarat mereka, layaknya goweser normal, KOMDALI bisa dikatakan sangat eksis dalam hal bersepeda.
Keterbatasan tidak mengurangi keinginan bersepeda dan bersosialisasi. Mereka tetap semangat dan tetap percaya diri, bahkan sering ikut even-even sepeda baik yang digelar komunitas lainnya atau sekedar gowes bareng. Salah satunya even Touring 100 KM Offroad Gagatas beberapa waktu lalu dan beberapa acara gowes bareng lainnya.
Umur KOMDALI memang masih muda, baru sekitar tahun 2020 ini terbentuk. Ini karena pengaruh pandemi covid 19 yang membuat mereka rajin bersepeda dan akhirnya membentuk komunitas sepeda, karena jenuh dengan Covid 19. Bisa dikatakan ini adalah komunitas sepeda yang isinya mereka penyandang disabilitas pendengaran atau tuli, satu-satunya di Kalimantan Selatan, bahkan mungkin di Indonesia.
Saat ini anggota KOMDALI ada sekitar 30 an goweser, dan mungkin saat ini terus bertambah, anggotanya bukan hanya dari Banjarmasin, tapi Banjarbaru, Batola dan sekitarnya.
Ketua KOMDALI, Oerif, mengatakan komunitas mereka ini semua aktif bersepeda, setiap hari ada aja yang bersepeda, minimal satu kali dalam seminggu kumpul atau gowes bareng. baik di dalam kota Banjarmasin atau keluar kota. Terakhir beberapa waktu lalu mereka bersepeda ke Danau Biru Guntung Papuyu di Kabupaten Banjar dan beberapa track bersepeda lainnya di luar kota.
“Biar tidak jenuh, minimal satu kali dalam seminggu kami gowes, bisa jarak dekat bisa jarak jauh, kadang dengan kawan epidemix yang sering gowes bersama dengan kami, pokoknya senang kami,” ujar Oerif.
Setiap minggu pagi, KOMDALI biasa ngumpul di NOL Kilometer Banjarmasin, setelah itu mereka gowes, baik di dalam kota Banjarmasin, kadang keluar kota Banjarmasin.
“Salut dengan kawan-kawan KOMDALI, mereka rajin gowes dan ini unik, walau kadang susah berkomunikasi secara lancar dengan mereka, tapi sedikit banyak kami ngerti, jadi memang asik bila gowes bareng mereka, gowes dengan riang, hilang segala kepenatan,” imbuh Eryan dari Komunitas Sepeda Epidemix Banjarmasin. (Radar Cycling).