Mengitari Meratus, Melawan Batas

MTB

Catatan Perjalanan Rein dan Ebes Memutari Maratus

DUA Pertouring Banua, Rein Sugie (Ririn Sugianor) dan Ricco Ebes (Rahadi Iswanto) touring memutari pegunungan Meratus. Dan hari ketiga keduanya memulai dari Dese Sengayam Kotabaru.


Hari Ketiga

BERANGKAT Pagi sekitar jam 07.30 dari Desa Sengayam Kecamatan Pamukan Barat Kabupaten Kotabaru, keduanya melakukan perjalanan menuju Kota Batulicin melewati beberapa Kecamatan di Kabupaten Kotabaru yakni Sungai Durian (Banian), Kalumpang Barat (Bungkukan), Kelumpang Hulu (Serongga) dan Kecamatan Simpang Empat di Kabupaten Tanah Bumbu.

Dari desa Sengayam hingga Kota Batulicin jalan yang dilewati merupakan jalan trans Kalimantan (Batulicin – Grogot), walau tak seberat hari kedua, jalan yang dilewati masih berada di kawasan timur Pegunungan Meratus sehingga tidak ada jalan datar, yang lebih mengasikan. “Kita akan dimanjakan dengan ratusan bukit batu kars yang mengiringi perjalanan di sepanjang daerah Kabupaten Kotabaru dan juga perkebunan kelapa sawit,” tutur Rein.

Tantangan terbesar disini bukan karena tanjakan yang panjang akan tetapi panasnya cuaca menjadi faktor kita sering berhenti, lepas jam 16.00 Wita panas terik sudah berkurang hingga bisa menambah kecepatan hingga memasuki kabupaten Tanah Bumbu dan sampai ke Kota Batulicin sekitar jam 20.30 Wita. Total jarak yang dilewati juga jauh lebih panjang dari hari sebelumnya yakni hampir 170 Km.

Hari Keempat

SEKITAR Jam 07.30 Wita bertolak dari kota Batulicin Menuju Kecamatan Mentewe Kabupaten Tanah Bumbu dan terus mengikuti jalan Batulicin – Kandangan. jalur hari ini dominan menanjak karena start dari Kota Batulicin yang berada di tepi laut hingga membelah Pegunungan Meratus.

“Dari Batulicin menuju Kecamatan Mentewe kita melewati beberapa kebun kelapa sawit di 60 Km pertama, selepas itu sudah memasuki hutan, menaiki beberapa gunung dan hanya sedikit pemukiman yang ditemukan dengan jarak puluhan kilometer,” imbuh Ebes.

Walau sudah jalan beraspal akan tetapi beberapa tanjakan panjang yang menguras tenaga menanti perjalanan ini.


Jalur ini melewati Kabupaten Tanah Bumbu, Banjar, Tapin dan Hulu Sungai Selatan. Karena sudah malam (18.30 Wita) diputuskan untuk menginap di Desa Paramasan Bawah Kecamatan Paramasan Kabupaten Banjar, ini juga disarankan pendudukan tersebut mengingat jarak menuju kampung selanjutnya cukup jauh. Jarak hari keempat sekitar 110 Km.

Hari Terakhir

START dari Desa Paramasan Bawah sekitar jam 06.30 jalur yang di lewati masih berada di kawasan Pegunungan Meratus namun dominan menurun hingga kecamatan Padang Batung, selebihnya sudah jalan datar hingga Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Kota Barabai) dan Kabupaten Hulu Sungai Utara (Amuntai).

Selepas beranjak dari Paramasan Bawah kita langsung berhadapan dengan tanjakan panjang menuju kampung adat Munggu Lahung (Paramasan) dan setelah tanjakan ini jalur banyak menurun dan sedikit menanjak. Hari kelima ini melewati Kecamatan Piani (Kabupaten. Tapin) dan Kecamatan Loksado (Kabupaten Hulu Sungai Selatan) di ujung jalan lintas Batulicin – Kandangan tepatnya di Desa Lumpangi Kecamatan Loksado.

Dari Desa Lumpangi menuju kota Kandangan jalan masih melewati perbukitan, selebihnya sudah datar, dari Kota Kandangan. “Kami melewat jalan trans Kalimantan menuju kediaman masing-masing di Barabai dan Amuntai dan berpisah di terminal Pantai Hambawang, jarak yang ditempuh pada hari terakhir sekitar 100km,” pungkas Rein. (Rein/Radar Cycling)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *