Menyiksa, Tapi Mengasikan

All Bike Folding Bike Touring

Seliners Kalsel di Even Sepeda Lipat Jelajah Pesona Sulawesi Selatan

ENAM Seliners Banjarmasin sukses menikmati tantangan menjajal rute Makassar – Toraja sejauh 333 Km dengan melintasi sembilan kota dan kabupaten di Sulawesi Selatan, di even Sepeda Lipat Jelajah Pesona Sulawesi Selatan 2021 (JPS 2021) yang digelar Sepeda Lipat Makassar (SLIM) 11 sampai 14 November kemaren.

Lima orang seliners asal Seli Banjarmasin tersebut adalah Ahmad Irpani, Ahmad Imberan, M Lutfiannizar, Abdul Haris dan Rachman Fachriansyah. Turut bergabung satu seliners asal kota Palu yang juga Seliners Banjarmasin,
Anmar Poi.

Selain dari Banjarmasin JPS 2021 diikuti oleh pesepeda lipat dari barbagai daerah di Indonesia. Ada sekitar 75 seliners yang berpartisipasi.

Menyiksa namun mengasikan demikian even gowes seli kali ini. Di hari pertama dari Makassar menuju Pinrang sejauh 181 Km,
di bawah terik matahari melewati Kabupaten Pangkep dan Kabupaten. Barru. Selain melawan teriknya matahari, angin pantai hingga menuju Pare-Pare menguji mental para seliners.

Manajemen power dengan tarikan 20 km/jam serta waspada dehidrasi agar kaki tidak kram. Sempat diguyur hujan, namun tetap dilibas. Bahkan dua Seliners Banjarmasin sepatunya jebol dan akhirnya beli sendal jepit

Di hari kedua rute Pinrang Enrekang sejauh 86 Km, peserta disuguhi jalur pedesaan. Ada beberapa tanjakan namun jalan rusak, akhirnya yang harusnya jadi bonus turunan jadi terasa hampa.

Usai istirahat, sholat jumat dan makan siang bersama Bupati Enrekang, peserta lanjut menuju Cakke Enrekang dengan spot Gunung Nona di ketinggian 600 Mdpl.

Di hari ketiga rute Enrekang menuju Toraja Utara Rante Pao sejauh 75 K. Inilah rute terberat, tanjakan dari Km 10 sampai Km 40 dengan elevasi 1100 Mdpl. Peserta banyak yang “ngomel” sudah dua jam nanjak kapan turunannya. Dapat turunan sepanjang 10 Km menuju Makale dari ketinggian 1000 ke 800. High speed sempat menyentuh 48 km/jam.

Namun panitia selalu siap sedia teknisi, medis, water station tiap beberapa kilometer, ditambah pemandangan alam yang keren.

“Spot gunung Nona sungguh indah di mata namun bikin pegel kaki menanjak dari 600 ke 1.100 Mdpl sejauh 35-km, selain itu jengkel di hati sudah tiga jam nanjak belum ketemu turunan juga,” ungkap Rachman Fachriansyah.

Ahmad Irpani (Seli Banjarmasin) juga puas atas keikutsertaan mereka di even JPS 2021 tersebut. Panitia sangat siap menggelar even seli tersebut.

“Rugi kada umpat, jamuan panitia memang mantap. Makanan dan minuman melimpah. Pemerintah daerah yang daerahnya dilewati sangat ramah menyambut peserta, pokoknya asik walau lumayan melelahkan. Semua terbayarkan” ujar H Ipan, panggilan akrab Ahmad Irpani.

JPS 2021 ini adalah ajang silaturahmi para pesepeda lipat anta kota – antar komunitas dari seluruh pelosok Nusantara, yang bertujuan mengenalkan Sulawesi Selatan sebagai salah satu kota tujuan wisata sepeda atau sport tourisme.

Pesepeda lipat selain menikmati keindahan alam Sulawesi juga ditantang ketahanan fisiknya saat dari Makassar menuju kawasan wisata Toraja.

“Selain mengenalkan destinasi wisata Toraja dan daerah-daerah yang dilalui, event ini juga mensosialisasikan cara bersepeda sehat dimasa pandemi covid-19. Peserta diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan dan peserta wajib melampirkan surat keterangan bebas covid-19,” jelas Ketua Sepeda Lipat Makassar, Yuli Priyono.

Karena ini berkaitan dengan uji ketahanan fisik selama 4 hari, H Ipan dan kawan – kawan jauh – jauh hari mempersiapkan fisik dan mental dengan latihan endurance. Beberapa kali latihan uphill ke kawasan Tahura (Benteng Belanda) di Mandiangin dan track lainnnya. (Radar Cycling)

Foto – Foto : Dokumentasi JPS 2021 for Radar Cycling

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *