Bubuhan Brompton Banjarmasin (BBB)
AKHIRNYA Komunitas Brompton hadir juga di Kalimantan Selatan secara resmi, tepatnya Bubuhan Brompton Banjarmasin (BBB). Sejarah berdirinya Bubuhan Brompton Banjarmasin, diawali dua cyclis yang sama-sama mempunyai sepeda lipat Brompton, yakni Wahyu dan Andika. Keduanya tidak sengaja dipertemukan dalam Komunitas Folding Bike Kalimantan Selatan serta beberapa even sepeda.
Keduanya sama-sama memiliki harapan adanya suatu komunitas Brompton di Banjarmasin dan sekitarnya (Kalsel), dengan tujuan supaya ada wadah bagi pemilik sepeda Brompton di Banjarmasin dan sekitarnya bersilaturahim dan melakukan kegiatan gowes bersama, kegiatan internal komunitas maupun kegiatan sosial eksternal lainnya, demi menjaga harmonisasi dan guyub antar komunitas pesepeda yang berada di Kalimantan Selatan.
Bertepatan momen Hari Kartini tanggal 21 April 2020, BBB akhirnya terbentuk. “Sebenarnya momennya bisa dibilang “kurang tepat” untuk membentuk suatu komunitas sepeda karena pada saat itu pandemic Covid 19 sedang tinggi-tingginya, namun kondisi tersebut tidak melunturkan semangat kami untuk tetap merealisasikannya,” ujar Wahyu Multazan, selaku Ketua Bubuhan Brompton Banjarmasin.
Sebelum komunitas ini terbentuk, Wahyu dan Andika sebelumnya melakukan komunikasi, meminta saran dan masukan kepada Om Baron Martanegara yang juga dikenal sebagai Presiden BOGI (Brompton Owners Group Indonesia) dan Om Iwan Jack yang merupakan salah satu pesepeda senior di Kalimantan Selatan. Bak gayung bersambut, harapan tersebut disambut baik oleh Om Baron dan Om Iwan, untuk segera dibentuk, disahkan dan bergabung member of @brompton_ownersgroupindonesia.
Bubuhan Brompton Banjarmasin hingga saat ini sudah memiliki lebih 30 anggota. Anggota yang tersebar di beberapa wilayah Kalsel, luar Kalsel atau Kalimantan. Rata-rata memang didominasi pesepeda senior atau sudah lama berkecimpung di dunia persepedaan.
“Dengan semakin viralnya Brompton dikalangan masyarakat Indonesia saat ini semoga memberikan perkembangan yang semakin baik ke depannya khususnya di wilayah Banjarmasin dan sekitarnya, memberikan dampak positif bagi perkembangan komunitas ini,” harap Andika.
Menyadari pesatnya sebaran informasi melalui medsos dan juga sebagai media promosi kegiatan komunitas, bubuhan Brompton Banjarmasin juga punya akun Instagram, idnya @bromptonbanjarmasin.
“Difollow ya, dan jangan lupa juga pake hastag #bubuhanbromptonbanjarmasin, #bromptonbanjarmasin, dan #bromptonkasela,” terang Iwan Jack.
Menurut Dartono Limin, salah satu cyclis senior di BBB mengungkapkan pengalamannya selama memiliki sepeda Brompton. Sepeda asli dari Inggris pertama yang digunakan adalah keluaran 2015, baginya Brompton ideal untuk masyarakat metropolis dan cocok digunakan untuk kombinasi beberapa moda transportasi. Sensasi praktis dan santai terlihat tatkala kita transit atau menuju tempat gowes dengan kendaraan umum, MRT atau trem, pesawat terbang, bajaj maupun taxi.
“Bentuk clasic yang sudah teruji oleh waktu selama puluhan tahun. Mari gowes sehat,” pungkas Limin. (Andika/ Radar Cycling).
Foto- Foto : Dokumen Bubuhan Brompton Banjarmasin for Radar Cycling.