Seli Makin Sexy Dimodif

All Bike Folding Bike

Modif Seliners Urang Banua (Bagian Pertama)

MEMILIKI Sepeda Lipat (Seli) ternyata masih belum memuaskan bila belum dimodifikasi. Tentunya selain untuk mempercantik penampilan sepedanya juga untuk menambah performance sepeda.

Apalagi kini banyak toko-toko dan produsen sepeda yang menyiapkan aksesoris atau kebutuhan bagi seliners memodifikasi atau mengupgrade sepeda lipatnya supaya kelihatan sexy atau performance yang oke. Harga partnya mulai dari harga puluhan ribu sampai belasan juta rupiah untuk harga frame, part atau aksesoris tersebut. Banyaknya aksesoris yang dijual membuat seliners bisa memodifikasi dengan gaya apa saja.

Seperti halnya, Dimas Arif Andi Wibowo. Awal suka dengan seli karena bermula dari suka traveling. Saat ingin bersepeda ketika keluar kota baik liburan atau tugas kantor, Dimas terpaksa harus sewa sepeda, karena tidak mau bawa sepeda sendiri. Mengingat bila bawa sendiri sepeda jenis MTB atau Roadbike agak ribet packingnya.

Nah seli yang mungil dan cukup praktis saat dibawa berpergian, itulah awal Dimas memutuskan membangun Seli, dan pastinya juga bisa pakai anak dan istri. Makanya Fnhon Blast jadi pilihannya.

“Part aksesorisnya mudah dicari, murah dan punya kualitas frame yang bagus,” ujar Dimas.

Untuk urusan mengerjakan modifikasi sepeda lipat Fnhon Blastnya, Dimas mempercayakannya di Q Bike, specialist folding bike di kota Bandung Jawa Barat, prosesnya dari pengumpulan materi kurang lebih satu setengah bulan karena menunggu ada beberapa part yang kosong dan pesan di luar, terutama wheelset dan frame.

“Frame beli di luar karena stock warna itu di Indonesia saat itu habis. Dan merakitnya memakan waktu kurang dari seminggu,” jelas Dimas.

Dimas memang tipe seliners yang tidak buru-buru dalam merakit sepeda, sebab ini berkaitan dengan selera dan ingin maksimal. Dan kenapa memilih Fnhon karena komunitasnya banyak sehingga mudah sharing kalo ada kendala dan lain-lain.

Dimas, memasang Fnhonnya dengan sadel merek fizik. Untuk urusan seatpost, Dimas memilih litepro dan memasang wheelset deca 451 plus ban schwalbe durano. Untuk handlebar, pria asal Banjarbaru tersebut memasang miliknya litepro monster. Agar performance fnhonnya mantap, Dimas memasang groupset tiagra 10 speed dan handbrake litepro, termasuk pedal juga milik litepro. Dan terakhir untuk handgrip dan handlepost bawaan fnhon.

“Hasilnya bagi saya memuaskan sekali, karena berdasarkan part pilihan yang saya inginkan sehingga nyaman untuk dikendarai baik untuk jarak dekat atau jauh,” pungkas Dimas.(Odienk/Radar Cycling).

Foto-Foto : Dimas for Radar Cycling

 

 

3sixty Rasa Brompton dari Balangan

SELINERS Asal Paringin Kabupaten Balangan, Sigit Nugroho, juga salah satu seliners yang sangat memperhatikan kualitas dan tampilan pada sepeda lipatnya.

Demi mewujudkan sepeda lipat idamannya, salah satu owner dari komunitas sepeda lipat Fobia Balangan tersebut harus mengocek dalam-dalam kantongnya. Satu unit full bike sepeda lipat 3sixty seharga 7,5 juta setelah dia unboxing langsung di pretelin dan di repaint. Sigit hanya mengambil frame seatnya. Dan diberi kelir warna flame lacquer milik Brompton. Ya, salah satu warna di Brompton itu menjadi inspirasinya.

“Saya pilih 3sixty generasi terbaru karena secara dimensinya sudah clone 1:1 sama Brompton,” terang Sigit.

3Sixty memang menjadi salah satu alternatif ketika mencari sepeda lipat mirip Brompton. Sepeda lipat asal Korea ini punya bodi tangguh dan mekanisme lipat yang ringkas layaknya Brompton.

Urusan part, Sigit tidak main-main untuk dandani 3sixty ala Brompton. Jangan heran harga partnya berlipat-lipat dibanding saat beli fullbike. Total hampir 30 juta dirogohnya untuk membangun sepeda idamannya.

Untuk trianglenya, Sigit memasang miliknya Brompton keluaran 2016. Sementara handlebar keluaran Joseph Kuosac S Bar. Agar kesan Bromptonnya terasa, handgrip dipilih milik ori Brompton 2018. Brake Lever juga milik ori Brompton 2016 dengan u brike Brompton Black Edition.

Shifter, Sigit memasang ori Brompton CHPT 3 di 3sixty nya, dengan saddle ori Brompton 2019. Wheelset juga ori Brompton dengan internal gear Brompton Wide Ratio 3 x 2 (COG 13.17) yang dibalut oleh ban (tire) Scwalbe Kojak Slick.

Untuk Chainpusher, anchorage, chain tensioner ori dari Brompton, serta chainring ori Brompton 44T Black Edition 2019 dengan rantai KMC x9 9 speed. Untuk cranksetnya, Sigit memasang Litepro with BB HT2 dan pedal MKS Promenade QR.

Selebihnya Litepro menjadi part pilihan Sigit untuk 3sixty rasa Bromptonnya. Seatpost memakai Litepro Carbon 580 mm, extander Litepro, seatclam dan hinge clamp aceoffix, cable set outer jagwire lex inner teflon.

Untuk accesoris pendukung, Sigit memasang bracket lampu depan dengan cat eye, lampu depan west bike 400 lumens dan belakang merk dlight. Terakhir dipasang front block dan bag alloy dan sulep bag.

“Cari part Brompton terutama yang black edition lebih susah. Bahkan untuk mendapatkan brake black edition saya harus sabar searching sampai dua bulan,” ujarnya.

Namun ada kepuasan tersendiri bagi pria asal Semarang Jawa Tengah ketika menyelesaikan sepeda lipatnya.
“Terus terang budget segitu juga udah dapat Brompton second, cuma sukses bangun sepeda tersebut mengingat keterbatasan stock parts yang membuat prosesnya ada kenikmatan tersendiri,” ungkapnya.

Sejauh ini sepeda ini sesuai plan awalnya. Kalau pun ingin modifikasi lagi adalah mengaplikasikan rims jumphole pada “Brompton” nya tersebut. (Odienk/Radar Cycling).

  Foto – Foto : Sigit for Radar Cycling

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *