Walau Hujan, Tetap Heboh

All Bike Folding Bike MTB Roadbike

Last Sunday Ride (LSR) Kota Banjarmasin

WALAU Hujan menguyur Kota Banjarmasin dari pukul 02.00 dinihari sampai pukul 09.00 pagi, ternyata tidak menyurutkan semangat ratusan goweser untuk mengikuti Last Sunday Ride (LSR) di Kota Banjarmasin Minggu (29/12) kemaren.

Start yang seharusnya dimulai pukul 07.00 Wita, terpaksa harus dimulai pukul 08.00 Wita untuk menunggu hujan agak reda sekaligus menunggu pesepeda dari berbagai komunitas berbagai macam jenis sepeda dan profesi untuk bergabung. Hujan lebat yang mengguyur Kota Banjarmasin mulai dinihari memang membuat goweser harus sabar menunggu cukup lama untuk mengikuti LSR Banjarmasin menuju titik start di Swiss belHotel Borneo Banjarmasin.

Bertepatan Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina hadir, perlahan goweser mulai merapat menuju ke venue start walau hujan masih turun lumayan lebat. Dan tepat pukul 08.00 wita, walikota melepas goweser untuk mengikuti LSR Banjarmasin walau masih di bawah guyuran hujan.

LSR ini adalah acara ini rutin yang digelar setiap tahun di berbagai daerah di Indonesia sejak tahun 2010. Dan di Banjarmasin, ini adalah untuk ketiga kalinya digelar sejak tahun 2017. Selain Banjarmasin, Last Sunday Ride 2019 digelar di Jakarta, Bogor, Bandung, Magelang, Demak, Medan, Palembang, Makasar, Samarinda, Balikpapan, Tarakan, Pati, Bangka Belitung, Purwokerto, dan kota lainnya di Indonesia. Total serentak digelar di 20 kota di Indonesia.

Di Banjarmasin pesepeda menempuh jalan sejauh lebih 15 Km, berkeliling Kota Banjarmasin. Selain untuk mengkampanyekan olahraga bersepeda bagi masyarakat, peserta LSR Banjarmasin juga diminta membawa tumbler atau botol minum sendiri. Ini bagian mendukung program Pemerintah Kota Banjarmasin dalam pengurangan sampah plastik.

Walikota Banjarmasin sendiri sangat mengapresiasi pelaksanaan LSR di Banjarmasin tersebut. Walau diguyur hujan goweser tetap semangat hadir, Ibnu Sina berharap agenda ini terus dilaksanakan, bukan hanya seperti even LSR ini saja tapi even gowes-gowes lainnya, karena selain bagus untuk kesehatan, bersepeda adalah salah satu cara untuk bersosialisasi merekatkan tali silahturahmi.

“Moga acara-acara gowes seperti ini sering digelar,” harap Ibnu Sina.

Ibnu Sina memang kepala daerah di Kalimantan Selatan yang sangat menggemari olahraga sepeda. Makanya Ibnu sangat antusias dengan acara sepeda dan punya agenda rutin bersepeda sendiri bersama komunitas maupun bersama bawahannya di Pemerintah Kota Banjarmasin.

Kembali ke LSR Banjarmasin, setelah menuntaskan rute dengan kondisi jalanan yang basah. Ratusan pesepeda sampai kembali ke titik finish di halaman Swiss belHotel Borneo Banjarmasin. Sesampainya di finish, pesepeda langsung menikmati berbagai menu makanan dan minuman. Seperti bubur kacang, kopi, teh, rebusan pisang, kacang, jagung, cenil, getuk dan makanan ringan lainnya. Tentunya acara semakin meriah dan heboh ketika panitia juga berbagi doorprize untuk goweser atau pesepeda.

“Walaupun di bawah hujan gerimis goweser tetap semangat mengayuh pedal, begitu terasa indahnya silaturahmi dalam kebersamaannya. LSR 2019 mantaap Rugi kada umpat,” ujar Bunda Kia dari Bolangkom dan Srikandi Banjarmasin.

“Bagus dari sisi pelaksanaannya, mungkin harus diperbanyak lagi sponsornya dan mungkin kalau bisa ada bazzar merchandise seli lebih rame,” harap Muhammad Jiworahmadin Noor dari Asal Tapaluh Banjarbaru.

Atau seperti yang diungkapkan dari Purnomo dari Mahatama Cycling.
“Cukup bagus kesiapan teamnya, ya mungkin faktor cuaca yang kurang mendukung banyak kawan yang tadinya mau ikut akhirnya batal. Acara bagus semoga sering-sering diadakan yang serupa untuk menjalin silaturahmi,” tuturnya.

LSR Banjarmasin memang luar biasa totalitas panitia dan peserta. Walau bisa dikatakan digelar sederhana tapi luar biasa berkesan. Banyak hal-hal yang tak terduga membuat acara LSR Banjarmasin lebih hidup, penuh keakraban, rasa kepedulian dan solid.

 

“Luar biasa pokoknya. Kami panitia mengucapkan banyak terima kasih atas partisipasi semuanya. Sponsor, donatur dan semua yang support acara kita menjadi sangat luar biasa. Doorprize tidak hanya datang dari panitia saja, ternyata datang juga dari peserta secara spontan. Ini yang luar biasa. Ini membuktikan ternyata bisa, semua panita dan peserta kompak ,” ungkap Odienk Afifuddin, selaku penanggung jawab LRS Banjarmasin.

Panitia juga meminta maaf bila ada kekurangan atas pelaksanaan LRS 2019 Banjarmasin kali ini. “Tahun depan Insya Allah lebih matang lagi persiapan dan makin heboh,” janji Iloek, salah satu panitia LSR Banjarmasin.

LSR 2019 Banjarmasin dipersembahkan Folding Bike South Kalimantan dan Seli Banjarmasin. Serta disupport Swiss belHotel Borneo Banjarmasin, Harian Radar Banjarmasin, La Vanilla photography dan printing, Peseli, Kopi Good Day dan komunitas sepeda yang ada di Banjarmasin, Marabahan, Banjarbaru, Martapura bahkan Amuntai.

 

Last Sunday Ride awalnya diprakarsai sekelompok pesepeda “Fixed Gear” di seputaran Jakarta yang rutin bersepeda bersama. Ide LSR muncul sebagai kegiatan bersama pesepeda pada hari Minggu terakhir di penghujung tahun. Pesepeda penggerak LSR mempunyai visi awal akan kota yang ramah, aman, dan nyaman untuk bersepeda. Berawal di Jakarta dan kemudian berkembang ke kota-kota lain di Indonesia.

Semangat bersepeda LSR sebagai bentuk gerakan urban cycling adalah mengutamakan keselamatan dan berbagi jalan dengan pengguna jalan lainnya dengan tetap bersenang – senang saat bersepeda melewati sudut-sudut kota. Dengan jarak tempuh yang tidak jauh (50-100 km), pesepeda LSR semakin punya ruang untuk menikmati bersepeda di penghujung tahun dan menutup tahun dengan aktivitas positif yang menyehatkan dan menyenangkan.

LSR perdana pada 2010 diikuti 40an pesepeda yang mengekplorasi Jakarta. Seiring semakin berkembangnya kebersamaan pesepeda, LSR banyak diikuti dan jadi agenda wajib komunitas pesepeda di ibukota.

Digaungkannya kampanye “Share The Road” pada 2015 menjaga animo peserta terus bertambah. Di 2016, visi LSR diperkuat dengan kampanye “Share The Road & Share The Fun” dan mampu menyedot animo hampir 1000 pesepeda yang memenuhi tempat start dan finish di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan.

 

“Tahun ini LSR hampir di 30 kota. berharap tahun depan dapat lebih siap lagi. karena kita punya waktu 1 tahun untuk persiapannya. Terima kasih atas kerja samanya,” pungkas Bob selaku salah satu pengagas LSR. (Radar Cycling/LSR).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *