Treknya Variatif, Dilibas dengan Riang

MTB

Gowes Maju Tamasya 2018 Binuang

GOWES Maju Tamasa 2018 di Binuang Tapin, Minggu, 20 November kemaren menyisakan keseruan. Lebih dari 1.500 goweser menghadiri even gowes silahturahmi dalam rangka memperingati hari jadi Pemerintah Kabupaten Tapin [1] ke-53 tersebut.

Trek sepanjang 23 km dengan karakter track 10 persen dan 90 persen tanah berbatu di wilayah Kecamatan Binuang [2] yakni melintasi Desa Rawa- Rawa, Desa Gunung Batu [3] dan Desa Gunung Ulin serta melewati kebun durian tersebut dilibas dengan riang gembira oleh goweser. Paling seru tentunya melewati
tanjakan pengantin di Desa Rawa-Rawa dan tanjakan Rimvie di Desa Gunung Batu.

                                             Foto : Wigno Ragil

Menurut Joe Marine dari CCTP, Track yang disajikan panitia Gowes Maju Tamasa variatif. Tanjakan masih masuk akal untuk digowes. Turunannya juga masih bisa terkontrol. Peserta masih bisa main aman, karena di tiap point-point atau lintasan yang berbahaya, ada panitia yang stanby mengarahkan peserta. Ketika masuk perkebunan karet peserta bisa sedikit cooling down.”Sebenarnya track masih bisa ditambah tidak harus 23 km, ini kalo mau bisa lebih,” sedikit review dari Joe.

                            Foto : BCC Biih Cycling Club

Panitia menyajikan trek yang asik tapi cukup melelahkan. Dengan kombinasi tanjakan panjang dan bonus dengan turunan yang panjang pula.

“Di tengah-tengah trek kami sengaja melewati kebun durian, supaya temen-teman goweser yang berminat bisa menikmati durian tersebut,” ungkap Ridlwan Al Farisi dari RCC Binuang.

Ridlwan mewakili panitia juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada para goweser yang sudah berhadir. “Mohon maaf apabila dalam penyajian kami yang masih banyak kekurangannya,” pungkas Ridlwan.

Beragam komentar atas pelaksanaan Gowes Maju Tamasa kali ini. Peserta belum bisa melupakan asiknya melibas track yang disajikan panitia. Masih tabayang-bayang keindahan trek Binuang. Banyak sekali tempat yang bagus terlewati mereka. “Kada sawat bagambar, asa handak babulik pulang bagambar, (tidak sempat berfoto dan ingin kembali lagi untuk sekedar berfoto, red),” ujar Byie- Byie dari BBC + BWC di kutip dari komentarnya di Facebook Bersepeda Kalsel.

Yang jelas BBC+BWC mengucapkan banyak terima kasih terhadap panitia di setiap jalur selalu ada panitia yang stanby. “Treknya mantap, jamuannya luar biasa banyak, terima kasih dari kami BCC dan BWC,” lanjut Byie – Byie.

                                             Foto : BMC + BWC

Seperti halnya yang utarakan komunitas TEAM 9, “Terima kasih banyak buat panitia event gowes maju tamasa, acaranya sukses, tracknya mantap, konsumsinya yahud, panitianya ramah-ramah dan juga yang paling penting pesertanya familiar sekali, see you the next event,” tutur Dharma Bakti dari Team 9.

“Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh panitia, karena Anda semua, saya bisa ketemu dengan saudara-saudara saya yang jauh,” kata Wigno Ragil dari CCTP Tanah Laut.

                                       Foto : Bvet Banjarbaru

Bagi Nadia Raihan dari BVet Banjarbaru, track kali ini jalur memang luar biasa, bikin badan sehat sekaligua kaki pegel dan membuat kram kakinya. “Terima kasih kota Tapin. Semoga ada lagi event gowes seperti ini. Jalurnya mantap dan paling penting dapat kuponnya,” gelaknya.

“Terima kasih kepada panlak Gowes Maju Tamasa atas sajian track dan jamuannya. Semoga bisa bertemu di even-even selanjutnya. Salam dua pedal,” sahut Rinaldi Hasan, dari BCC Biih Cycling Club.

Gowes Maju Tamasa 2018 didukung oleh Dispora Kabupaten Tapin, Koni Kabupaten Tapin, HBM, BGM, FJT, Bina Marga, AGM, Bank Kalsel, BRI, Relawan Sapat Binuang, T3C tapin, PBCC, ABC Goweser, Racav, RCC Binuang, HRVRT dan komunitas MTB Binuang . (Radar Cycling)

 

                                 Foto- Foto : RCC Binuang

Catatan :

Kabupaten Tapin [1] adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Rantau. Kabupaten ini memiliki luas wilayah +2.700,82 km² dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 326.812 jiwa (2012).

Wilayah Kabupaten Tapin meliputi lansekap Daerah Aliran Sungai Tapin. Sungai Tapin mempunyai empat cabang yaitu Sungai Muning, Sungai Tatakan, Sungai Halat, dan Sungai Gadung.

Kabupaten Tapin merupakan salah satu bagian dari provinsi Kalimantan Selatan yang secara geografis terletak pada 2°32’43″ hingga 3°00’43″ LS dan 114°46’13″ hingga 115°30’33″ BT .

Wilayah administratif Kabupaten Tapin mencakup wilayah seluas 2.700,82 km2 yang terdiri dari 12 wilayah kecamatan. Dari data statistik yang ada, pada umumnya masing-masing kecamatan di Tapin memiliki luas wilayah yang hampir merata, kecuali kecamatan Tapin Utara yang memiliki luas wilayah relatif kecil dari kecamatan lainnya.

Kecamatan dengan luas wilayah paling besar adalah Kecamatan Candi Laras Utara dengan luas wilayah 730,48 km2 atau sebesar 27,04% dari keseluruhan luas Kabupaten Tapin, sedangkan kecamatan dengan luas wilayah paling kecil adalah Kecamatan Tapin Utaradengan luas wilayah 71,49 km2 atau sebesar 2,65% dari keseluruhan luas Kabupaten Tapin.

Apabila dilihat dari letak ketinggiannya dari permukaan laut diketahui bahwa kebanyakan luas daerah di Kabupaten Tapin berada pada kelas ketinggian 0-7 m dari permukaan laut, yakni sebesar 67,34% luas wilayah. Sedangkan luas wilayah dengan ketinggian lebih dari 500 m di atas permukaan laut hanya berkisar 1,21% luas wilayah.

Jika dilihat dari kelas kemiringannya, Kabupaten Tapin merupakan daerah yang landai dengan kemiringan 0 – 2% yang meliputi 82,93% dari luas daerah di Kabupaten Tapin, sedangkan pada kelas kemiringan antara 2,1-8% hanya meliputi 0,62% dari luas wilayah Kabupaten Tapin.

Binuang [2] adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tapin,     Provinsi Kalimantan Selatan,  Binuang merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak di Kabupaten Tapin. Binuang memiliki luas 342,08 km² dengan jumlah penduduk sekitar 28 ribu jiwa lebih.

Di kecamatan Binuang ini terdapat Sirkuit Balipat yang merupakan sirkuit skala Nasional. Sirkuit ini sering digunakan untuk menyelenggarakan balap motor tingkat nasional dan internasional. Sirkuit ini dibangun pada tahun 2006 dan didanai oleh Drs. Zaini Mahdi, seorang pengusaha batu bara daerah Binuang.

Selain itu Binuang terkenal dengan produksi oleh-oleh camilan, salah satunya berupa pisang sale yang dalam bahasa setempat dinamakan Rimpi.

 

Gunung Batu [3] adalah salah satu nama perkampungan yang ada di Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin. Di daerah sini begitu banyak tempat wisata, seperti Gunung Buluan, Gunung Mandor dan Gunung Batu . Kenapa disebut Gunung Batu. Karena gunungnya berupa batu-batu alam seperti batu bara. (Dari berbagai sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *